NATUNA – Saat ini kuota minyak tanah bagi Natuna dari pemerintah Pusat sebesar 2.561 JBT, Solar 7.403 (Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu) JBT dan Premium 9.493 (Jenis bahan Bakar Minyak khusus penugasan ) JBKP.
Hal tersebut disampaikan Kabag Migas Setda Natuna, Khaidir, di ruangan kerjanya kepada media kabardaerah.com, pada hari Jumat (23/04/2021) siang.
Dijelaskan Khaidir, Wacana konversi Minyak tanah ke Gas akan dilakukan oleh pemerintah pusat kepada 3 kabupaten di Kepri diantaranya, Natuna, Anambas dan lingga, yang hingga kini belum konversi dari minyak tanah ke gas.
“Ini baru wacana, tapi kita berharap saja semoga wacana tersebut cepat terlaksanakan, “ucapnya.
Dari Pemerintah Daerah Natuna, melalui Bagian Ekonomi Setda Natuna telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan tambahan kuota minyak tanah kepada Pemerintah pusat dan Badan pengelola Hilr (BPh) Migas untuk masyarakat Natuna.
“Kita dari Pemerintah Natuna sudah melakukan berbagai upaya untuk tambahan kuato mintak tanah melalui pemerintah pusat dan BPh, namun ditolak karena adanya wacana dari pemerintah untuk melakukan konversi minyak tanah ke gas di Natuna pada akhir tahun 2021 ini,”jelasnya.
Menurut Khaidir, selama ini kuota minyak tanah untuk Natuna sebanyak 2.882 kilo liter. Maka masing-masing Kepala Keluarga (KK) mendapat jatah sebanyak per minggunya 3 liter. Jumlah tersebut, dinyatakan tidak bisa mencukupi keperluan masyarakat.
“Seiring dengan ini, keperluan masyarakat terhadap bahan bakar minyak tanah semakin bertambah,”tutupnya.
Tempat terpisah Bupati Natuna, melalui Plt Sekda Natuna, Hendra Kusuma menyampai dukungan terhadap pemerintah pusat untuk Koversi dari minyak tanah ke gas.
“Ini merupakan suatu wacana yang sangat baik, karena kita lihat sekarang ini dengan bertambahnya masyarakat Natuna tentu keperluan masyarakat terhadap bahan bakar minyak tanah akan meningkat. Sehingga tidak akan cukup jika per KK hanya mendapatkan jatah 3 liter,”terang Sekda Natuna.
Tetapi menurut beliau, untuk di Natuna sepertinya belum layak untuk konversi tersebut dikarenakan di Natuna belum tersedia Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas.
Hendra mengakui perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan wacana konversi Minyak tanah ke gas.
Liputan : Dayu
Discussion about this post