NATUNA – Sebanyak 70 Desa di Kabupaten Natuna mengikuti Bursa Inovasi Desa yang di selenggarakan Pemkab Natuna melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), di Gedung Sri Srindit Ranai, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bunguran Timur, Rabu pagi, (26/09).
Dalam kegiatan ini beragam Inovasi Desa dipamerkan meliputi bidang Kewirausahaan,infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pariwisata.
Terlihat hadir dalam acara Ketua DPRD Natuna Yusripandi, Sekda Natuna Wan Siswandi.S.sos,Para FKPD, para OPD, tim Inovasi Desa, Para Kades se-kabupaten Natuna dan BPD,tokoh agama,tokoh masyarakat dan pemangku usaha.
Bupati Natuna Drs.H Abdul Hamid Rizal.Msi mengatakan Bursa Inovasi Desa merupakan ajang penyebaran dan pertukaran ide-ide kreatif dengan tujuan mengajak setiap Desa menciptakan inovasi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Inovasi itu penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kemandirian desa,maka dari itu diharapkan agar desa lebih kreatif dalam menciptakan inovasi sesuai dengan potensi Sumber Daya yang ada di desanya,” tutur Hamid.
Inovasi Desa diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, dimana dengan sebuah inovasi bahan baku yang dihasilkan oleh nelayan dan petani mampu diolah oleh Desa sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
“Banyak contoh Inovasi yang dilakukan oleh masyarakat Desa di Natuna sebagai contoh adalah pengasapan ikan tongkol sehingga memiliki nilai jual yang tinggi,” lanjut Hamid.
Masih Hamid, namun terlepas dari hal ini dengan anggaran yang terbatas dukungan masyarakat sangat di perlukan.
Selain itu, kerjasama antara Desa juga sangat di butuhkan hal ini agar satu Desa dengan Desa lainnya bisa menjadi partner sehingga mampu menciptakan inovasi komplit dan moderen.
Lanjut Hamid, pengembangan Anggaran Desa tahun ini tidak sama pada tahun yang dahulunya dimana pengembangan Anggaran Desa akan di awasi oleh TNI,Polri dan Kejaksaan Agung.
Oleh karenanya dalam pengelolaan dan penyampaian dana desa di tuntut harus teliti dan rapi.
Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas PMD Indra Joni S.sos, mengatakan besarnya anggaran Desa di harapkan Desa mampu mengembangkan Sumber Daya Desa dan mampu menurunkan angka kemiskinan.
“Selain itu Program inovasi Desa di harapkan mampu menjadi ujung tombak pengembangan sebuah Desa” tutur Indra Joni.
Lanjut Indra Joni, dengan adanya Inovasi ini diharapkan Desa mampu menemukan menu-menu baru untuk mengelola SDA yang ada di Desanya agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mampu mensejahterakan masyarakat sebuah Desa.
Masih Indra disadari bahwa kapasitas Desa dalam penyelenggaraan pembangunan masih terbatas.
Keterbatasan itu tampak dalam kapasitas aparat pemerintah Desa dan masyarakat dan kualitas tata kelola Desa.
Sebagai dampaknya pembangunan Desa lebih terfokus pada Infrastuktur sedangkan kegiatan bersifat pemberdayaan masyarakat porsinya dalam APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) masih sangat minim.
Oleh karena itu,Program Inovasi Desa (PID) dimunculkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kapasitas Desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan Desa secara berkualitas.
Laporan : Dayu
Discussion about this post