Kepri.kabardaerah.com, Tanjungpinang- Kehadiran dapur Umum ASPEC Tanjungpinang sangatlah bermakna dan dibutuhkan oleh warga kota Tanjungpinang terutama bagi warga masyarakat yang sedang menjalani Isolasi Mandiri ( Isoman). Namun sesuai dengan kesepakatan bersama dapur Umum ASPEC Tanjungpinang tersebut berakhir pada hari ini Minggu 25 Juli 2021.
Hal ini dibenarkan oleh ketua ASPEC Tanjungpinang, Isnaini Bayu Wibowo saat dijumpai awak media, di samping Warung Kopi W&W, Jl. Ahmad Yani Kota Tanjungpinang Minggu (25/07/21) siang.
” Penutupan ini memang kita undur target kemarin tanggal 20 Juli 2021, sampai kita majukan sampai tanggal 25 Juli 2021, akhir penutupan dan hari ini memang hari terakhir sesuai kesepakatan semua, ” ujarnya.
Selanjutnya dijelaskan oleh Bowo, Karena semua keterbatasan waktu yang ada relawan yang sudah bekerja selama dua Minggu berturut-turut tanpa ada kata istirahat dari pagi sampai malam, ” jelas Bowo.
Pada kesempatan ini, Bowo juga sangat mengharapkan kepada warga Isoman agar semua cepat sembuh, selain itu juga Bowo mengetuk pintu hati kepada kita semua untuk saling peduli kepada warga Isoman Tanjungpinang dan sekitarnya.
” Jadi mungkin ini hari ke empat belas, harapan kita semua bisa sembuh bagi warga yang isolasi mandiri (Isoman), tetap semangat, jaga imun dan harus sehat semuanya, mudah-mudahan kita terbebas dari Covid-19, tolong jangan keluar dari rumah tetangga-tetangga kanan-kiri insyaallah akan membantu kita, yakin itu, “ucapnya.
Masih lanjut Bowo, tujuan kami ini sampai kapanpun tidak akan bisa mengkooptasi semuanya, tetapi kami berharap tetangga-tetangga saling tenggang rasa dan saling melihat tetangganya sebelah, yang lagi isolasi mandiri tolonglah di bantu karena mereka membutuhkan kita, ” katanya.
Diketahui, ASPEC Tanjungpinang terbentuk atas inisiasi Kajari Tanjungpinang, Joko Yuhono SH MH, bersama Ketua ASPEC Tanjungpinang, pada pelaksanaan dapur umum tersebut hingga sampai 20 Juli 2021, sesuai kondisi diperpanjang dan berakhir pada hari ini Minggu 25 Juli 2021.
” Kalau saya pribadi sangat terkesan, semangat teman-teman relawan yang tanpa putus asa. Semangat setiap hari tanpa putus, selalu membantu, saling bahu membahu, bahkan ada relawan yang melipat kotak nasi dan segala macam, semua teman-teman relawan di lapangan yang sampai malam-malam ada yang mengantar ke rumahnya di tengah hutan diantar juga semua, dengan niat yang sama membantu untuk sesama, ” pungkas Bowo.(NH)
Discussion about this post