Kepri.kabardaerah.com,Tanjungpinang- Ratusan imigran asal Afghanistan kembali melakukan aksi unjuk rasa kepada pihak UNHCR ( United Nations High Commissioner For Refugees ) / Komisioner Tinggi PBB untuk pengungsi atau Komisariat Tinggi urusan pengungsi PBB di Jl.Peralatan Km 7, Selasa (18/10 ) malam.
Para Unjuk Rasa tersebut melakukan aksinya dari pagi pukul 09:00 Wib dengan berjalan kaki dari hotel Bhadra hingga sejak sore hari. Imigran tersebut tampak beristirahat di simpang lampu merah Bintan Center kemudian melanjutkan berjalanan kaki pada pukul 18:30 Wib ke kantor UNHCR dan kembali beristirahat di pinggir jalan samping kantor Camat Tanjungpinang Timur.
Aksi ini sudah berkali-kali mereka lakukan bahkan dari UNCHR sendiri belum ada kejelasan terkait status mereka saat ini yang telah puluhan tahun tinggal di wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Terpantau beberapa dari mereka (Imigran asal Afghanistan _red) ada yang sambil tidur di emperan jalan
Sementara itu di depan Kantor UNHCR tampak petugas keamanan mulai dari Personil Polresta Tanjungpinang, Satpol PP sudah bersiaga serta dua unit bus untuk mengangkut para pendemo telah disiapkan dari pagi.
Hingga pukul 22:00 Wib para imigran asal Afghanistan harus kembali ke hotel Bhadra Kabupaten Bintan dengan bus yang telah disiapkan dengan di kawal personil Polresta Tanjungpinang.
Kepala Bidang Kewaspadaan dan Penanganan Konflik Badan Kesatuan bangsa dan Politik ( Kesbangpol ) Provinsi Kepri Heri Sandi menjelaskan pihaknya antara satgas PPLN Provinsi Kepri, Bintan dan perwakilan Tanjungpinang sudah bernegosiasi dengan pengungsi asal Afghanistan hasilnya mereka menerima namun mereka akan tetap melakukan aksi unjuk rasa kembali pada hari – hari berikutnya.
“Sudah kami sampaikan jika ingin melakukan aksi harus tetap ikuti aturan yang berlaku harus ada surat atau instruksi dari kawan-kawan satgas PPLN baik itu Provinsi atau Kabupaten Bintan,” ungkap Heri.
Terkait informasi adanya penyekatan di perbatasan Tanjungpinang -Bintan terhadap para pengungsi asal Afghanistan, Heri mengatakan permasalahannya karena Satgas PPLN di Tanjungpinang belum terbentuk.
“Kalau terkait penyekatan itu ada satgas masing-masing karena kewenangan itu ada di Bintan kalau untuk di Tanjungpinang satgasnya belum terbentuk jadi permasalahan kita hari ini cuma satgas PPLN Tanjungpinang belum terbentuk. Dalam waktu dekat mudah-mudahan dalam waktu dekat SK itu sudah di tandatangani oleh Bu walikota Tanjungpinang. Pagi tadi sudah kita coba negosiasi jangan sampai unjuk rasa tapi dari IOF dan UNHCR dari sudah negosiasi tapi mereka tetap melakukan aksinya,” lanjutnya.
Pada kesempatan sama Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus Ompusunggu yang turun langsung ke lokasi kejadian menerangkan sudah dilakukan penyekatan oleh Polres Bintan tapi mereka keluar perorangan kemudian di sekat katanya mereka pergi ke pasar untuk membeli peralatan pribadi.
“Setelah ditelusuri ada ternyata ada titik kumpul mereka kemudian sama-sama menuju ke Tanjungpinang UNHCR sampai malam ini,” jelas Kapolresta.
Aksi unjuk rasa oleh pengungsi asal Afghanistan dengan berjalan kaki di jalan namun pihak Kepolisian sudah meleraikan supaya tidak menutup jalan akhirnya berada di Ruko-ruko hingga malam hari dan langsung dikembalikan ke hotel Bhadra.
“Nanti bersama Polres Bintan untuk Kesbangpol nanti kita sampaikan supaya ada penjagaan di depan hotel Bhadra supaya terjadi kembali hal seperti ini karena menganggu aktivitas masyarakat pengguna jalan,” pungkas Kombespol H Ompusunggu.(ID/KD)
Editor: Redaksi
Discussion about this post